Bisnis.com, JAKARTA— PT Kereta Api Indonesia (Persero)
mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan
laba bersih dua digit pada 2017.
Berdasarkan laporan keuangan 2017
yang dirilis perseroan, Senin (19/3/2018), Kereta Api Indonesia (KAI)
mengantongi pendapatan Rp17,93 triliun.
Jumlah itu naik 23,99% dari periode sebelumnya Rp14,46 triliun.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan,
beban pokok pendapatan KAI juga mengalami kenaikan dari Rp10,61 triliun pada
2016 menjadi Rp13,32 triliun pada 2017. Laba
bruto yang dikantongi badan usaha
milik negara (BUMN) itu senilai Rp4,61
triliun pada tahun lalu.
Jumlah beban usaha yang yang
dikeluarkan perseroan naik tipis secara year on year pada 2017. Tercatat, beban
usaha naik dari periode sebelumnya Rp1,93 triliun menjadi Rp1,97 triliun pada
tahun lalu.
Dengan demikian, KAI membukukan
kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk 67,64% pada tahun lalu. Perseroan mengantongi laba bersih Rp1,71 triliun pada 2017.
Di sisi lain, arus kas dari
aktivitas operasi KAI tercatat masih positif. Bahkan, arus kas perseroan naik
Rp1,90 triliun pada 2016 menjadi Rp3,89 triliun pada 2017.
Dalam akun tersebut, penerimaan kas
dari pelanggan menjadi penopang pertumbuhan. Jumlah yang dikantongi perseroan
naik dari Rp11,71 triliun pada periode sebelumnya menjadi Rp14,85 triliun pada
tahun lalu.
Arus kas dari aktivitas pendanaan KAI meningkat tajam
sejalan dengan masuknya dana segar dari penerbitan obligasi Rp2 triliun pada
2017. Total kas bersih yang diperole dari aktivitas pendanaan perseroan Rp3,29 triliun
per 31 Desember 2017.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),
outstanding obligasi KAI tersebut berasal dari emisi Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 Seri A dan Seri B. Total
penerbitan surat utang tersebut Rp2
triliun.
Kupon Seri A
memiliki tingkat kupon tetap 7,75%
dengan jangka waktu pembayaran tiap tiga
bulan. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 21 November 2022.
Adapun, untuk Seri B memiliki tingkat kupon tetap 8,25% dengan jangka waktu pembayaran tiap tiga bulan. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 21 November 2024.
Menurut catatan Bisnis.com, salah
satu pendorong kinerja KAI yakni peningkatan jumlah penumpang pada 2017.
Perseroan mencatat jumlah penumpang tahun lalu mencapai 389 juta atau naik dari tahun sebelumnya sebanyak 373 juta.
Sumber : Bisnis Indonesia, 19.03.18.
[English Free Translation]
PT Kereta Api Indonesia (Persero)
recorded double-digit revenue growth and net profit in 2017. Based on the
company's 2017 financial report released on Monday (19/3/2018), Kereta Api
Indonesia (KAI) has revenue of Rp17.93 trillion. The amount was up 23.99% from
the previous period Rp14, 46 trillion. Congrats !
No comments:
Post a Comment