Jakarta – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek
(BPTJ) berencana untuk mengalihkan angkutan logistik dari truk menjadi
kereta api. Rencana ini tampak mendapat dukungan penuh dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Terkait hal
tersebut, Wakil Ketua Umum Asosiasi
Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman berpendapat bahwa hal
tersebut masih sulit untuk dilakukan. Wakil ketua APTRINDO mengatakan biaya
menggunakan alat transportasi kereta api lebih mahal dibandingkan menggunakan
truk.
“Total biasa
pakai kereta api lebih mahal dari truk,” kata Kyatmaja.
Meski begitu,
tak dipungkirinya penggunaan truk sebagai angkutan logistik juga akan semakin
mahal jika jarak tempuh lebih jauh. Untuk itulah Kyatmaja mengharapkan
pemerintah mampu memberikan solusi terbaik bagi angkutan logistik juga industri
yang menggunakan transportasi masal.
Kyatmaja juga
mengungkapkan bahwa saat ini pengiriman darat di pulau Jawa 98 persen
menggunakan truk. Sedangkan pengiriman menggunakan kereta api hanya 2 persen
saja.
Tidak hanya
itu, banyak area industri yang mau tidak mau berhubungan langsung dengan jalan
tol. “Area insdustri ini semua terkoneksi dengan jalan tol sehingga menjadi
truk sentris,” ujar Kyatmaja.
Langkah ini
disinyalir sebagai salah satu solusi pemerintah mengurangi jumlah angkutan truk
di jalan tol. Sebelumnya pemerintah memberlakukan pelarangan truk pada beberapa
ruas jalan tol serta mengalihkan operasional truk logistik rute Jakarta – Surabaya dari jalur darat
menjadi jalur dengan menggunakan kapal
Ro-Ro.
Sumber : OtoNiaga,
02.11.17.
[English Free
Translation]
Jabodetabek
Transportation Management Agency (BPTJ or Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) plans to divert logistics from truck to
rail. This plan appears to have the full support of PT Kereta Api Indonesia
(KAI). Look likes a good news.
No comments:
Post a Comment