JAKARTA : Di panggung bisnis logistik nasional, bukan
sebuah kekeliruan bila memasukkan PT Kereta
Api Logistik (KALOG) menjadi bintang baru yang tengah mencorong. Tahun ini
pendapatannya diprediksi di atas Rp 700
miliar, meningkat dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 640 miliar.
Ada beberapa faktor di balik ciamiknya pertumbuhan
itu. Di antaranya, perluasan cakupan layanan yang diberikan. Awalnya, bisnisnya
hanya pengantaran barang melalui kereta (dari stasiun ke stasiun). Sekarang
total logistic, bermain secara end-to-end, pelayanan paripurna dan bukan hanya
di stasiun kereta.
"Jadi, kami ini sebagai SCM (supply chain
management) service provider," ungkap Junaidi
Nasution, Dirut KALOG. Faktor berikutnya, ia menambahkan, adanya
transformasi dan perbaikan layanan, modernisasi infrastruktur, perluasan
jaringan layanan, serta perbaikan sistem organisasi. Terpenting, yang menjadi
key driver peningkatan pendapatan adalah mampu membaca kebutuhan pasar.
Perusahaan ini satu-satunya pengangkut kontainer
berbasis kereta yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Bahkan, juga
sudah memperluas ke luar Pulau Jawa melalui operasional KAI kontainer relasi KEK Sei Mangkei-Belawan di ujung 2016.
Bisnis ini tahun lalu menyumbang pendapatan Rp 169
miliar. Untuk lini bisnis non-kontainer, KALOG kini melayani sejumlah
perusahaan semen dan sejenisnya, dan tahun 2016, lini usaha ini menyumbang
pendapatan Rp 283 miliar.
Adapun bisnisnya yang klasik, pengangkutan batubara,
juga tumbuh. Tahun 2016, pendapatannya Rp 128 miliar, tumbuh hampir 40%
dibandingkan 2015 yang sebesar Rp 92 miliar. Untuk mendongkrak bisnis ini,
mereka baru saja berinvestasi besar memodernisasi dan melakukan mekanisasi
stockpile batubara sehingga aktivitas bongkar dari KA dan tongkang menjadi
lebih cepat.
Tak mau melewatkan bisnis kurir, divisi BHP Kurir juga
terus berekspansi dengan memperluas jaringan layanan serta menambah okupansi
angkutan. Hasilnya, meski masih baru, tahun lalu Rp 60 miliar masuk ke kantong.
Ke depan, salah satu rencana strategis yang bakal segera dieksekusi adalah
masuk ke gelanggang bisnis logistik gas (KA Gas) dan logistik rantai berpendingin
atau cold chain.
Sumber : SWA.
[English Free Translation]
In the national logistics business sector, it is not a
mistake to enter PT Kereta Api Logistik (KALOG) into a new star that is being
encouraged. This year's revenue is predicted to be above Rp 700 billion, an
increase compared to last year which amounted to Rp 640 billion.
No comments:
Post a Comment