Friday, May 31, 2013

[KU-148/2013] Tahun 2020 Kereta Api Angkut 600 Juta Penumpang



Di bawah kepemimpinan Ignasius Jonan, PT KAI terus berbenah. Stasiun Kareta Api diperbaiki,  outlet penjualan tiket tersebar di mana-mana. PT KAI kini lebih berorientasi kepada kepentingan pelanggan. Tidak lagi bertumpu pada produk. Bagaimana wajah  KAI ke depannya. Dirut KAI, Ignasius Jonan, mengungkapkannya kepada Sigit A. Nugroho:

Dulu Anda ragu pada latar belakang akuntansi untuk mengelola transportrasi. Tapi nyatanya berhasil. Apa cita-cita Anda saat itu?
Saya kira ini bukan cita-cita saya. Ini cita-cita dari dalam PT KAI sendiri. Bukan saya. Jadi,  KAI ingin menjadikan kereta api sebagai backbone transportasi publik di Indonesia. Misalnya di pulau padat seperti Jawa. Kalau tidak ada kapasitas angkut yang lebih besar saya kira tahun 2025-2030 pasti trafiknya akan hancur.

Pemikirannya adalah peningkatan pelayanan. Karena dari awal fokus KAI lebih ke product oriented, bukan customer oriented. Waktu pertama kali saya masuk pelan-pelan diubah menjadi customer oriented. Lalu, masalah kapasitas angkut. Kapasitas angkut harus naik.

Seperti apa peningkatan pelayanan itu?
Anda bisa lihat sendiri perbedaannya. Dari fasilitas stasiun. Toiletnya bersih enggak? Nyaman enggak? Bandingkan dengan dulu. Lalu soal tiket. Apakah masih ada calo? Cara mendapatkan tiket juga sudah mudah. Bisa beli tiket kereta api di mana-mana.

Soal kapasitas angkutnya?
Saat ini dalam satu tahun, jalur Jawa, Sumatra, KRL Jabodetabek sekitar 200-210 juta penumpang setahun. Partisipasinya masih kecil. Di Pulau Jawa, jumlah penumpang dari public transport tidak sampai 3% dari total penduduk. Nanti dengan adanya jalur ganda, tentu dalam pikiran kami kapasitasnya akan dinaikkan.

Kapasitas KRL sekarang 700 ribu penumpang/hari. KRL Jabodetabek sampai 2020 meningkat jadi 1,2 juta penumpang/hari. Kalau kereta antar kota di Jawa (di luar KRL Jabodetabek) terangkut maksimum 100 ribu penumpang/hari. Jumlah itu bisa ditingkatkan.

Dengan memperbanyak kereta?
Caranya, tidak perlu menambah jumlah kereta dua kali lipat. Ditambah satu setengah kali saja cukup. Karena okupansi kereta juga tidak selalu penuh. Kalau week days okupansinya hanya 60-70%. Cara yang paling tepat adalah meningkatkan pelayanan (customer focus) itu tadi.

Seperti apa blue print Anda untuk memajukan KAI?
Blue print-nya sampai 2020, kapasitas angkut kereta api mencapai 600 juta penumpang setahun. Sekarang baru 220 juta penumpang/tahun. Angkutan barang menjadi 60 juta ton/tahun. Sekarang baru 24 juta ton/tahun. Apakah bisa? Bisa. Caranya dengan investasi dan pengembangan secara simultan.

Ada empat proyek besar. Pertama, KA Bandara Kualanamo. Kedua KA Bandara Soekarno Hatta. Ketiga, pengembangan angkutan barang di Sumsel. Keempat pengembangan angkutan barang di Jawa. Sekarang ini baru 3.500 kontainer per minggu. Harapannya, di 2014 sudah 6.000 kontainer/minggu. 2020 menjadi 12.000 kontainer/minggu.

Apa tantangannya. Dari sisi internal dulu. Misal, pelayanan kan sangat berkaitan dengan SDM. Bagaimana dengan SDM atau GCG?
Soal GCG internal, KAI butuh proses panjang. Tantangan menjalankan GCG saya kira sama saja di tiap perusahaan. Ini tergantung pada masing-masing orang di dalam organisasi. Misalnya, pemahaman rezeki.

Contoh, saya jadi kondektur mendapati Anda tidak punya tiket di kereta. Lalu Anda membayar saya. Atas uang itu ada yang bilang itu rezeki ada yang bilang tidak. Ini soal integritas. Contoh kecilnya seperti itu. Kelihatannya sepele, namun berdampak pada kinerja organisasi. Integritas seperti ini yang perlu terus ditingkatkan.

Bagaimana dengan orang-orang yang jadi lokomotif di tiap divisi?
Kalau di tingkatan mereka, saya yakin sudah mayoritas bisa. Pelan-pelan kita turunkan ke semua anggota organisasi. Karyawan KAI sekitar 28 ribu orang. Tentu ini tantangan yang besar untuk menerapkan GCG secara benar di perusahaan.

Tantangan eksternal seperti apa?
Banyak tantangan yang mesti dihadapi. Di antaranya soal regulasi. Misalnya, keinginan untuk membuat semua gerbong penumpang ber-AC termasuk KRL Jabodetabek. Ini susah dijalankan karena terbentur peraturan dari Kementrian Perhubungan. Masalah lain soal biaya perawatan dan pengoperasian prasarana (rel, sinyal, stasiun dan sebagainya) mestinya ditanggung APBN — sesuai perundang-undangan.

Ini sesuai Undang-Undang, bukan sesuai keinginan Jonan. Tapi selama ini, dana tersebut tidak ada. Padahal biaya maintenance tersebut mencapai Rp 1,5 triliun. Kalau dana ini turun, tentu pelayanan akan mudah ditingkatkan. Selama ini dana tidak pernah turun dari APBN. Rapatnya saja yang sering.

Jadi, untuk pelayanan terbaik, bisnis KAI harus bagus supaya bisa membiayai operasional?
Kurang lebih seperti itu.

Berapa sih pendapatan KAI?
Target saya tahun ini Rp 8 triliun.

Soal PSO bagaimana? Seringkali dana tersebut lambat turun?
Pemahaman PSO bagi kami adalah yang punya kepentingan terhadap subsidi itu ya yang memberi subsidi. Kalau PSO mau dihapus 100% kami juga tidak keberatan. Masyarakat Indonesia juga bisa mengerti. Ini sudah diterapkan di beberapa titik. Kereta-kereta ber-AC tanpa PSO juga tetap laku, animonya tinggi sekali.

Sampai bulan ini, belum ada perintah menjalankan kereta api ekonomi. Kalau kami mau memberhentikan kereta ekonomi saat ini juga, bisa. Lha wong tidak ada kontraknya kok.

Kembali ke cita-cita. Apakah Anda yakin semua cita-cita akan tercapai ketika masa tugas Anda berakhir Februari tahun depan?
Sampai akhir jabatan paling hanya 80% saja tercapai. Tapi kalau secara framework saya yakin 100% bisa terus berjalan.

Apa yang membuat tidak yakin?
Ya itu tadi. Banyak tantangan yang beberapa saya sebut tadi.

Apakah yakin pengganti Anda akan meneruskan fondasi yang sudah dibangun ini?
Saya kira yakin. Siapa pun pengganti saya, saya yakin mereka akan meneruskan.Framework-nya tetap akan sama. Hanya kalau soal style kepemimpinan itu kan pasti beda. Ada yang sukanya begini, ada yang suka begitu. Itu kan soal stylesaja. Kalau framework saya yakin jalan.

Kalau diberi kewenangan, apakah Anda sudah punya kader pengganti?
Bukan kapasitas saya untuk menunjuk siapa pengganti saya. Itu kewenangan Kementrian BUMN. Malah kalau KAI bisa sampai RI 1 langsung. Tapi kalau diberi kewenangan ya saya akan tunjuk siapa saja kader potensialnya.

Siapa itu? Dari internal atau dari luar KAI?
Ya adalah.

Legacy apa yang ingin Anda tinggalkan?
Ingin dikenang sebagai insan kereta api yang mempersiapkan organisasi KAI yang bisa mengikuti perkembangan zaman. Itu saja. (EVA)

Sumber : SWA, 12.03.13.

[English Free Translation]

Under the leadership of Ignasius Jonan, PT KAI continue to improve. Railway stations repaired, ticket sales outlets scattered everywhere. PT KAI is now more oriented to the interests of customers. No longer relies on the product. How KAI face in the future. See the report above.

Thursday, May 30, 2013

[KG-147/2013] “Bao Bao Express” Gandeng KALOG

JAKARTA: Awalnya, bisnis yang digeluti  “Bao Bao Express” (BBE) adalah menjual tiket kereta api (KA) dengan target para pekerja dan pemilik apartemen di Jakarta. Selain itu, BBE sebenarnya termasuk peritel nasional yang sedang berkembang di Tanah Air.

Dengan kejelian bisnis yang dimiliki, BBE serta-merta menggandeng PT Kereta Api Logistik (KALOG) untuk mengembangkan potensi pasar yang ada, apalagi sebelumnya boleh dibilang berhasil sebagai agen penjualan tiket KA.

Ngga salah bila kemudian muncul ide berkolaborasi. Minggu lalu, tepatnya hari Selasa 21/05 + Rabu 22/05 tim BBE mendapat pelatihan dari KALOG tentang jasa layanan kurir, dan di hari Kamis 23/05 melakukan kunjungan ke stasiun Manggarai – untuk lebih mengenal produk KALOG.

Rencananya, kerjasama antara BBE + KALOG akan diwujudkan awal Juni 2013 mendatang, dalam acara peresmian kerjasama yang akan dilakukan di Mayapada  Tower. Dipastikan akan mengundang pihak media guna mensosialisasikan ide tersebut.

Untuk saat ini BBE sudah memiliki 24 cabang di seluruh wilayah Jakarta, khususnya di area gedung perkantoran sedangkan KALOG merupakan afiliasi PT Kereta Api Indonesia (Persero), dimana bisnis kurirnya telah menyebar ke Pulau Jawa, dengan 9 kantor cabang, 12 kantor perwakilan dan 7 agen.



Catatan:

BAO BAO EXPRESS didirikan oleh keluarga Tahir yang mengontrol Mayapada Group dan afiliasinya bergerak di berbagai sektor, seperti Bank Mayapada, Rumah Sakit Mayapada, Mayapada Tower dan Sona Topas Tower. Belakangan keluarga Tahir menggeluti bisnis ritel dengan membuka gerai untuk bisa bersaing dengan Starmart, Alfamart maupun Indomart.

PT KERETA API LOGISTIK merupakan anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang fokus dibisnis angkutan barang, mulai dari skala kecil, menengah hingga besar. Bisnis yang digeluti saat ini mencakup ritel / BHP, angkutan kontainer, depo, pergudangan, angkutan khusus seperti semen dan batu bara serta freight forwarding.

Sumber : KALOG / Foto : Nanda.

[English Free Translation]
Bao Bao Express (part of Mayapada Group) will work together with its subsidiary of PT KAI, PT Kereta Api Logistik (KALOG) in the near future. Training and field visits have been conducted, just waiting for the day of the course.


Wednesday, May 29, 2013

[KG-146/2013] Silaturahim Tim Marketing KALOG – 27/05/13

JAKARTA: Sekali waktu, bolehlah makan siang bareng di tempat yang relatif nyaman dan representatif buat ngobrol dan briefing ringan he he he. Nah kebetulan, hari Senin 27/05 saat cuaca agak mendung, kita diajak ke salah satu rumah makan top di tengah kota.

Walhasil, ya seneng karena kalaupun ada pesan sponsor sebelum makan siang, toh wajar. Kemasan manajemen masa kini khan beragam cara, namun pesan yang ingin disampaikan bisa tetap nyampe. Gitu.

Direksi, VP, Manager dan staf berkumpul bareng dan di-briefing tentang fokus pekerjaan masing-masing, jangan mengabaikan persoalan keuangan (outstanding), konsisten terhadap dinamika perkembangan perusahaan hingga membangun kerjasama tim.

Intinya, cara bisa bermacam-macam tetapi substansi jangan sampe kehilangan makna. Itu gaya bahasa kerennya. Ayooo makan enak dan suasana kerja harus tetap dibuat enak. Dimana pun juga, pasti ada suka dan duka.

So, enjoy your works and KEEP THE FAITH !



Sumber : KALOG / Foto : RAM.

[English Free Translation]

Monday 27/05, Marketing Team was invited by the directors of KALOG Marketing in luncheon at a restaurant. Not only that, the management also delivered special messages related with work. Hopefully everything’s smoothly.

Tuesday, May 28, 2013

[KG-145/2013] Boni + Istana Ikuti Program “Melihat Dunia”

JAKARTA: Program yang selama ini digagas oleh manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk “Melihat Dunia” tampaknya tidak sekedar berlaku bagi karyawan PT KAI tetapi juga menyebar hingga anak perusahaan.

Setidaknya, 2 (dua) orang staf yang bertugas di PT Kereta Api Logistik (KALOG) mendapat kesempatan melihat dunia sana, yakni Boni Hendratno (Customer Service) dan Istana Adinanta Sinulingga (Admin Operasional).

Program Studi Banding (PSB) bertemakan “Melihat China Dalam Perspektif Perkeretaapian” ini berlangsung mulai tanggal 23-27 Maret 2013. Kota yang dikunjungi selama berada di Negeri Panda yakni Beijing dan Shanghai.

Selain studi banding, pastinya para peserta diberikan kesempatan mengunjungi beberapa pusat turisme seperti Forbidden City dan Tembok Besar Cina (The Great Wall). Stasiun yang dijadikan pusat pembelajaran : Beijing South Station,(kereta api cepat CRH Beijing-Tianjin), mencoba subway di Beijing serta menjajal kereta peluru Shanghai-Beijing.

Bagi peserta PSB ini, sungguh merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan diberi kesempatan PT KAI, bisa memetik pengalaman berharga serta merenungkan kembali “betapa industri perkeretaapiian di negara yang sebelumnya dikenal sosialis komunis bisa melejit sedemikian pesat ?”.

Pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh masing-masing peserta, berbekal hasil studi dan Insya Allah kelak bisa bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan PT Kereta Api Indonesia di tahun-tahun mendatang.

Sejatinya, generasi muda yang sekarang mendapat kesempatan belajar ke Negeri Cina, yang akan menggerakkan industri kereta api Tanah Air di masa yang akan datang. Bravo.

Tak salah bila Dirut PT KAI, Ignasius Jonan membela mati-matian program “Melihat Dunia” sebagai investasi yang amat sangat dinanti. Tujuannya, Dirut KAI ingin semua lapisan pegawai KAI menjadi cerdas, memiliki kemauan dan berbuat untuk kemajuan.

Baca liputan sebelumnya di [KA-107/2013] Dirut KAI : Program “Melihat Dunia Luar” dan tak lupa, berikut ini oleh-oleh perjalanan Boni dan Istana selama di “Negeri Tirai Bambu”. Saluuuuut !

Who's the next ?

Sumber : KALOG / Foto : Boni.

[English Free Translation]

The program that had been initiated by the management of PT Kereta Api Indonesia (Persero) to "See the World" just did not seem to apply to employees of PT KAI but also spread to the subsidiary company like PT Kereta Api Logistik (KALOG). Boni Hendratno (Customer Service) and Istana Adinanta Sinulingga (Admin Operations) got a chance to see the world. Congrats !

Monday, May 27, 2013

[KU-144/2013] Ikon Baru Kota Palembang

PALEMBANG – Dinas Penerangan Jalan, Pertamanan dan Pemakaman (DPJPP) Palembang berusaha mempercantik tampilan Metropolis melalui penambahan taman kota. Uniknya, untuk taman kota di Jl Jenderal Sudirman, kawasan RS RK Charitas, dibangun sedemikian rupa sehingga dapat menjadi ikon baru Palembang.

Di sana, telah selesai dipasang huruf-huruf besar berbahan stainless steel bertuliskan PALEMBANG. Di bawahnya, dibuat taman berundak terdiri dari beberapa tingkat. Pada malam hari, cahaya lampu tampak menerangi taman baru ini. Tak salah kalau tempat ini mulai jadi pilihan masyarakat untuk background foto.

Kabid  Pertamanan DPJPP Palembang, Komaruddin mengatakan, pihaknya sudah sejak 2008-2009 ingin membangun taman kota yang refresentatif di tempat tersebut. Hanya terkendala dana yang minim. Baru mulai 2012 diwujudkan pengerjaan fisiknya. ”Dana dari APBD Kota Palembang sekitar Rp2,6 miliar,” ucapnya, kemarin.        
 

Menurutnya, pembangunan turap di titik itu harus dilakukan karena yang lama sudah ”tua” dan banyak dinding yang pecah. ”Sebelumnya, di sana hanya turap penahan yang bersifat statis. Sekarang  kita ganti dengan taman kota yang indah,” bebernya. 
 

Taman kota di kawasan Charitas itu panjangnya 150 meter dan lebar 5 meter, dibangun bertingkat. Di sana ditanam beragam tanaman hias. Semakin hidup dengan beberapa lampu berwarna, batu alam,  air, lampu sorot dan tulisan PALEMBANG. ”Sengaja dirancang agar menarik,” imbuh Komaruddin.
 

Saat ini, Palembang sudah memiliki 250 taman kota yang tersebar pada hampir seluruh kecamatan. Tak hanya itu, pihaknya juga sedang mempersiapkan penggantian warna keramik air mancur BKB. "Perbaikannya kita mulai Juni nanti," cetusnya.
 

Ia berharap, masyarakat dapat ikut menjaga kondisi taman-taman kota yang sudah dibangun pemerintah ini agar tetap menarik dan bersih. Sedangkan dana untuk merawat seluruh taman yang ada diperlukan dana sekitar Rp200 juta per tahun. "Taman harus dirawat. Di BKB itu sudah fatal rusaknya," tukas Komaruddin.(yun/ce2)


Sumber : Sumatera Ekspres, 24.05.13.

[English Free Translation]
Street Lighting, Parks and Cemetaries Department or Dinas Penerangan Jalan, Pertamanan dan Pemakaman (DPJPP) Palembang trying to build Metropolis impression through the addition of a city park. Over there, has been finished mounted letter-uppercase letter made from stainless-steel that read "PALEMBANG" and eventually going to be icon of Palembang.

Sunday, May 26, 2013

[KG-143/2013] Angkutan Motor Via Kereta Api Barang

JAKARTA: Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, mendekati bulan Puasa dan Lebaran tahun ini angkutan sepeda motor akan mengalami peningkatan yang significant. Maklumlah, sebagian besar pemudik akan bersilaturahim dengan sanak saudara di kampung halaman dengan sepeda motor.

Nah, tahun ini PT Kereta Api Logistik (KALOG) siap mengantisipasi bakal melubernya pengiriman sepeda motor  via moda kereta api (KA) barang, terutama dari wilayah Jakarta dan Jawa Barat ke wilayah timur.

Bila karcis menjelang angkutan Lebaran sudah habis dibeli para penumpang sejak H-90 namun untuk pengiriman barang diperkirakan akan mulai meningkat 2 (dua) minggu menjelang Hari-H alias Lebaran 1 Syawal 1434 H – 8 Agustus 2013.

Ada baiknya, ketimbang berebut tempat saat menjelang Lebaran, mending kirim sepeda motor jauh-jauh hari. Selain lebih aman, kemungkinan terangkutnya lebih nyata. Semuanya diserahkan kepada para pemudik koq.

KALOG memiliki 2 (dua) pos pengiriman untuk barang-barang hantaran / kurir, termasuk nantinya sepeda motor dan sejenisnya di stasiun Manggarai (PIC : Toto - 0815.9098599) dan stasiun Jakarta Gudang (Sutarto – 0858.13161253 dan Istana – 0812.10534015) serta Manager BHP / Kurir, Andi Asri – 0811.919850.

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan kontak person-in-charge (PIC) diatas dan jangan segan-segan untuk menanyakan hal-hal yang dibutuhkan. Selamat bertanya dan kru KALOG siap membantu.

Sumber : KALOG – kredit foto : Antara.

[English Free Translation]

Based on last experience, approaching Lebaran-day delivery motorbike from west to east island of Java will increase significantly. For this reason, KALOG try to anticipate motorcycle shipments in advance. Be carefull.

Saturday, May 25, 2013

[KG-142/2013] Kunjungan Ke SAO + CDP 25/04/13

JAKARTA: Hari Kamis 25/04 lalu, tim PT  Kereta Api Logistik (KALOG) bersama kandidat Customer PT MCCI melaksanakan kunjungan lapangan dan meninjau Emplasemen serta CY di depo Sungai Lagoa (SAO) dan Cikarang Dry Port (CDP).

Dalam kunjungan lintas propinsi  (Banten - DKI Jaya - Jawa Barat) tersebut, pihak MCCI yang memiliki pabrik biji plastik di sekitar Merak, berniat menggunakan moda kereta api (KA) sebagai opsi mengatasi arus lalu lintas yang semakin padat serta berpulang kepada ihwal efisiensi.

Beberapa kota tujuan akan dikalkulasi terlebih dahulu komponen biayanya dan bila ada kecocokan, maka yang akan dijadikan hub station yakni stasiun KA Tonjong Baru, Merak, Banten.

Stasiun Tonjong Baru sempat kami laporkan via [KG-096/2013 Kunjungan Ke Tonjong Baru – 04/04/13 edisi 09 April 2013. Dalam foto, tampak juga perbaikan fasilitas stuffing di SAO saat tengah dipasangi paving untuk memberi kenyamanan kepada Customer.

Sambil semuanya dipersiapkan, berikut ini gambaran umum saat kunjungan tim survei ke lokasi SAO dan CDP. Selain itu, dry port Gede Bage Bandung juga mendapat perhatian khusus namun sulit didokumentasikan karena kita tiba di lokasi (stasiun Gede Bage, Bandung) menjelang tengah malam.

Demikian dan Udk.



Sumber : KALOG / Foto : RAM.

[English Free Translation]
Thursday 24/04, the team of PT Kereta Api Logistik (KALOG) with candidate MCCI perform site visits and review of emplacement and CY depot Sungai Lagoa (SAO) and Cikarang Dry Port (CDP).

Friday, May 24, 2013

[KU-141/2013] Ignasius Jonan, Kereta Api Akan Terus Jadi Pilihan Transportasi

Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), baru saja  terpilih menjadi CEO of Choice 2013.  Penghargaan ini diberikan Majalah SWA terhadap para pemimpin perusahaan yang mendapatkan penilaian tinggi dari enam kriteria, yakni magnitude, complexity, inovasi, menciptakan pemimpin, performa, dan governance.

Berdasarkan kriteria itu, Dirut KAI berhasil menjadi yang terbaik. Menyusul kemudian, Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Sudirman MR (Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor), Iskandar (Dirut Biofarma), dan Dwi Soetjipto (Dirut Semen Gresik).
Berikut penuturan Jonan terkait kondisi di tubuh KAI kepada Ester Meryana dari SWA Online:
Dari dulu hingga nanti moda kereta api akan tetap jadi pilihan
Makin makmur suatu masyarakat, kecenderungan untuk menggunakan moda transportasi yang lebih baik itu akan lebih tinggi.Long distance trainkami memang bersaing dengan budget airline (maskapai berbiaya murah). Tetapi kami percaya bahwamarket niche itu juga ada sendiri. Bila melihat door to door cost, maksudnya, dari tengah kota satu ke tengah kota yang lain itu harga karcis kereta api saya kira kelas I hanya 50 persen dari budget airline. Untuk itu, kami konsentrasi untuk yang commuter , ini regional train, seperti kereta listrikcommuter Jabodetabek.

Waktu saya masuk kereta api awal 2009, itu kapasitas KRL Jabodetabek itu kira-kira hanya 300-350 ribu penumpang per hari. Hari ini, itu sekitar 550 ribu penumpang per hari. Bisa hampir 600 ribu. Target kami di 2018, itu menjadi 1,2 juta penumpang sehari. Ini ngomongnya gampang. Kalau Pak Emirsyah Satar (Dirut Garuda Indonesia) menerbangkan pesawat, itu relnya yang buat Tuhan Yang Maha Esa, kalau saya nggak.
Bukan saya bilang pekerjaan Pak Emirsyah lebih mudah, bukan. Cuma tantangannya beda. Kalau mengangkut 1,2 juta penumpang per hari, perlu pembenahan stasiun, harus bangun rel, dan sebagainya.
Di 2018, kami mau angkutan penumpang dengan kereta api baik long distance maupun regional itu kira-kira 600 juta penumpang per tahun. Cukup banyak. Tiga kali lipat dalam sepuluh tahun. Jadi, ini dimulai dari tahun 2009.

KAI pun berbenah
Ini sebenarnya progress improvement mohon dilihat dari segi kepentingan yang lebih banyak. Misalnya, Stasiun Depok, 20 tahun yang lalu, sebagian peron itu kami sewakan untuk kios. Tapi jumlah penumpangnya kala itu masih 100 ribu. Sekarang karena jumlah penumpangnya itu hampir 600 ribu dalam satu hari, itu pilihannya cuma dua: peronnya dilebarkan atau tidak bisa meningkatkan  kapasitas.

Kalau stasiun mau dibangun elevated ke atas ongkosnya besar sekali. Itu biayanya mungkin puluhan triliun untuk seluruh jaringan Jabodetabek. Perlu diketahui jaringan Jabodetabek panjang relnya 450 kilometer. Ini dilakukan penataan ulang. Pekerjaannya kelihatan mudah, tapi nggak juga. Sampai hari ini jumlah kios yang ditertibkan di seluruh Stasiun Jabodetabek itu jumlahnya nggak banyak, lebih dari 3.700 kios.

Bulan depan, kami juga akan mulai menerapkan pakai elektronik tickecting dan elektronik gate. Karena pelayanan penumpang kalau sampai di atas 500 ribu per hari untuk commuter itu tidak mungkin dilakukan penjualan tiket dengan manual, dengan manusia. Harus pakai kartu, harus pakai elektronikgate. Saya tidak pernah bilang kalau ini jalan. Ini harus jalan. Kalau tidak jalan, orang yang bertanggung jawab atas tugas ini akan diganti.

Ini harus jalan. Kalau tidak jalan kapasitasnya tidak naik. Jadi ini satu tantangan yang menurut saya besar sekali.
Ketika KAI memandang perusahaan sejenis
Kalau Pak Emirsyah (Garuda Indonesia) bandingan perusahaan penerbangan sejenis Garuda masih ada, walau tidak apple to apple. Misalnya Lion air, kompetitor paling dekat walau itu budget airline. Kalau di luar negeri bandingannya lebih banyak, kalau mau dikomparasi, dan lain sebagainya.

Saya juga cari komparasi dari satu operator kereta api yang menurut perkeretaapian di dunia itu salah satu yang sophisticated. Jadi, East Japan Railway Company (JR East). JR East itu mengoperasikan sarana dan prasana, trafiknya juga. JR East dulu adalah badan yang berada di bawah kementerian transportasi di Jepang, lalu dipecah menjadi badan usaha sendiri, dan sekarang sudah go public.

Dari sisi penumpang, KAI itu kecil, sedangkan JR East bisa 6 miliar orang dalam satu tahun. KAI itu 203 juta penumpang. Kalau ditambah barang yang dikonversi jadi orang sekitar 433 juta orang penumpang, hari ini. JR East sendiri tidak banyak angkutan barangnya.
Dari sisi pendapatan dalam US$, JR East menghasilkan US$ 30 miliar satu tahun. Mungkin kira-kira hampir sepuluh kalinya Garuda Indonesia. Perlu diketahui, JR East lebih besar dari JAL plus ANA. Kalau KAI masih kecil, tahun lalu, revenue US$ 700 juta. Kereta api itu kalau menaikkan harga karcis Rp 500 saja, yang ribut banyak.

Saya ingin gambarkan bahwa secara kapasitas korporasi, KAI masih bisa berkembang dengan baik. Sumber pendapatan kalau dari angkutan, JR East 70 persen, kami di KAI masih 93 persen. Ini masih tinggi sekali. Apalagi properti, stasiun, dan lainnya, belum dikembangkan.
Kalau bicara produktivitas manusia ini menarik. Ini mungkin bisa didebat. Kalau kita lihat JR East itu karyawan organiknya 72 ribu, sedangkan KAI sebanyak 27 ribu. Jadi, jangan kira bahwa JR East itu memang pemeriksaan jalan relnya setiap subuh itu menggunakan robot, tetapi juga setelah robot itu dilewati manusia. Jadi, dia tidak menggunakan robotik 100 persen.

JR East, keuntungan harian per karyawan sebesar US$ 52, dan PDB per kapitanya kira-kira US$ 38 ribu, itu rata-rata dalam 10 tahun, atau US$ 105 per hari. Jadi, keuntungan harian per karyawan versus PDB per kapita per hari JR East itu 50 persen. Maksudnya, keuntungan yang dihasilkan oleh setiap pegawai JR East setiap hari itu US$ 52. Itu sama dengan 50 persen dari PDB per kapita per hari di Jepang.
Di KAI sendiri, jumlah pegawai 27 ribu. Keuntungan hariannya kecil, yakni US$ 4,5. Malah mungkin kurang, yakni US$ 4,4 di 2012. PDB per kapita kita tahun lalu US$ 3.700, atau kira-kira US$ 10 per hari. Keuntungan harian per karyawan versus PDB per kapita per hari di Indonesia itu 45 persen.
Jadi, kalau Anda bilang bahwa produktivitas KAI rendah, saya kira nggak. Ini dibandingkan dengan Jepang loh. Menurut saya ini tidak jelek untuk ukuran moneter. Ukuran ini yang saya pakai setiap saat saya bicara secara internal, bahwa produktivitas pegawai kereta api ukurannya harus moneter, walaupun kewajiban PSO-nya besar, tapi kan pegawai kereta api juga tidak mau dibayar separuh uang, separuhnya janji. Pasti nggak mau. Saya juga cek secara survei, mungkin kompensasi pegawai KAI dengan pegawai BUMN lain kurang lebih relatif sama. Jadi, ini indeks yang saya pakai.
Seperti apa KAI ke depan?
Ini pengembangan ke depan, sampai 2020, angkutan barang kira-kira diharapkan menjadi 60 juta ton.Commuter servicenya dari 500 ribu menjadi 1,5 juta penumpang. Jarak jauh nggak bertambah banyak, ya kira-kira 35 persen. Karena bersaing dengan pesawat terbang, kecuali ke kota-kota yang tidak ada bandaranya.

Orang selalu tanya sama saya, “Kenapa nggak mau saingan dengan Garuda Indonesia? Itu membuathigh speed train.” Dengan kereta jenis itu, Jakarta-Surabaya bisa tiga atau empat jam saja. Itu pasti bersaing dengan Garuda. Saya bilang seperti ini, “Ini secara teknologi mungkin, yang tidak mungkin itu secara sosial. Kecuali, tracknya dibangun di atas.” Tapi, kalau dibangun di atas, ongkosnya itu 15 kali lebih tinggi.

Kalau track dibangun di atas itu biayanya US$ 200 miliar untuk high speed train. Dan uangnya pasti tidak pernah akan kembali. Kenapa harus dibangun di atas itu demi menghindari perlintasan liar, yang disebut unofficial dan unattended level crossing. Itu, perlintasan liar, dari Stasiun Jakarta-Kota sampai Pasar Turi-Surabaya jumlahnya sekitar 4.500. Itu kalau ditutup se-Jawa itu pasti perang. Jadi, saya kira ini saya sulit. (EVA)

Sumber : Majalah SWA edisi 20 Mei 2013.

[English Free Translation]
Ignasius Jonan, President Director of PT Kereta Api Indonesia (Persero), newly elected as CEO of Choice 2013. This award given by SWA Magazine to corporate leaders who get high ratings from the six criteria, namely : the magnitude, complexity, innovation, create leaders, performance, and governance.


[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...