Wednesday, March 23, 2011

[KA-011/2011] KAI Beli 26 Lokomif Diesel Baru

JAKARTA: PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) membeli 26 unit lokomotif diesel elektrik dari pabrikan asal Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Dengan adanya tambahan ini, ditargetkan volume angkutan barang naik sebesar 15% pada tahun ini.

PT KAI juga membeli 170 unit gerbong PPWC (kereta pengangkut barang tanpa atap dan dinding samping) dan gerbong KKBW (kereta pengangkut batubara dengan dua gandar) dari PT INKA.

Perseroan BUMN itu merencanakan gerbong-gerbong tersebut akan didatangkan pada April-Mei 2011.

Direktur Komersil PT KAI Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan lokomotif dan gerbong ini untuk mendukung pertumbuhan volume angkutan barang melalui perkeretaapian.

Dari 26 lokomotif yang dibeli, sudah datang sebanyak 10 unit, enam unit diantaranya ditempatkan di Sumatera Selatan untuk angkutan batu bara, sisanya sebanyak 16 unit, masing-masing 10 CC204 dari General Electric AS dan 6 unit CC205 dari EMD Kanada.

“Nanti datangnya secara bertahap, sebanyak  dua unit per tahunnya,” kata Wimbo di Jakarta, Rabu.
Pada 2010, volume angkutan barang melalui angkutan KA mencapai 19 juta ton, sehingga pada 2011, lanjut Wimbo, ditargetkan naik minimal 15%  menjadi 21,85 juta ton.

Wimbo menambahkan dengan kenaikan volume itu diharapkan pendapatan angkutan barang juga meningkat. Pada 2010, dengan volume 19 juta ton menghasilkan pendapatan Rp1,9 triliun dan laba bersih sebelum pajak sekitar Rp400 miliar.

"Pendapatan angkutan barang periode 2010 ini lebih tinggi dari posisi 2009 yang masih Rp1,7 triliun atau naik lebih dari 10%," kata dia.

Wimbo menjelaskan realisasi volume angkutan barang pada 2010 meleset dari target yang sekitar 20-an juta ton. Itu terjadi menyusul turunnya volume pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) sebagai dampak penurunan produksi PT Pertamina.

"Tahun ini, kami harapkan naik 15% dibanding realisasi 2010. Kami akan tambah sarana agar kapasitas angkut meningkat. Di sisi lain, kami akan perbanyak kontrak pengangkutan agar volume juga naik," kata dia.

Menurut Wimbo, sejak 7 Maret 2011, pihaknya baru saja memulai kontrak pengangkutan sebanyak 1.500 kontainer per bulan dari Suntraco Grup dan KAI Logistik dengan jumlah kontrak sama. Kontrak berlangsung setahun untuk rute Jakarta-Surabaya.

"Kami juga masih terus bernegosiasi untuk sejumlah kontrak pengangkutan lainnya. Misalnya dengan Wilmar Grup. Kami berharap kontrak bisa terealisasi sejalan bertambahnya sarana KA," ungkap dia.

PT KA juga tengah memproses hasil tender 2.400 gerbong, yakni 1.200 gerbong PPWC dan 1.200 gerbong KKBW, dengan total nilai Rp1,3 triliun. Pengumuman pemenang dilakukan April dan ditargetkan kedatangan pertama dari sarana itu sekitar Agustus tahun ini atau bertahap. Dalam waktu dekat, PT KA juga akan melelang 144 lokomotif.

Menurut Wimbo, pihaknya juga telah memberlakukan biaya tambahan (surcharge) bagi para pemilik barang menyusul diberlakukannya tarif industri untuk BBM angkutan KA dari sebelumnya tarif subsidi. Untuk angkutan barang di luar Jawa sudah diberlakukan sejak 2010, sedangkan di Jawa per 1 Januari 2011.

"Surcharge kami kenakan untuk menutupi selisih tarif BBM yang tadinya subsidi Rp4.500 per liter menjadi industri yang per liternya Rp9.500 per liter. Apalagi, untuk angkutan KA berlaku PPn 10%," kata dia.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan kementerian akan menggenjot pertumbuhan kereta api ankutan barang,  diantaranya dengan pengadaan sarana KA khusus dan KA kawasan.

Dia menjelaskan saat ini minat investasi di sektor penyediaan sarana dan prasarana KA barang terus menggeliat. "Akselerasi investasi di sektor KA angkutan barang lebih cepat dari penumpang."

Bambang menambahkan untuk memuluskan rencana ini, kementeriannya sedang menyiapkan kerangka regulasi yang memungkinkan swasta berperan dalam meningkatkan pembangunan sarana perkeretaapian. (sut)

Sumber : Bisnis Indonesia, 23.03.11.

Thursday, March 17, 2011

[KA-010/2011] PT. KA Perkuat Lini Bisnis Angkutan Batu Bara

BANDUNG: PT Kereta Api Indonesia akan menambah sekitar 2.000 tenaga kerja untuk memperkuat lini bisnis pengangkutan batu bara di Sumatra Selatan. 

Direktur Personalia dan Umum PT KA Joko Margono mengatakan jumlah sumber daya manusia (SDM) untuk kereta api pengangkut batu bara di Sumsel saat ini sebanyak 4.000 orang.

“Kami masih membutuhkan tambahan tenaga kerja profesional, termasuk untuk kereta pengangkutan barang, guna menopang pengembangan bisnis ke depannya,” katanya di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), hari ini.

Secara keseluruhan, badan usaha milik negara (BUMN) perkeretaapian ini memiliki 28.000 orang tenaga kerja, dan jumlahnya akan ditambah hingga menjadi 30.000-32.000 orang.

Dia mengatakan saat ini volume pengangkutan batu bara di Sumsel sekitar 10 juta ton dan akan ditingkatkan menjadi 20 juta ton dalam 3 tahun ke depan.

Joko mengatakan beberapa produsen batu bara maupun perusahaan pengguna komoditas itu terus bertambah, sehingga membutuhkan jasa pengangkutan yang bisa menyesuaikan dengan pertumbuhan bisnis.

“Kami baru mengangkut batu bara milik PT Bukit Asam Tbk saja. Permintaan dari perusahaan lain juga tinggi, termasuk dari PT Perusahaan Listrik Negara [PLN],” katanya.

Untuk memperkuat lini bisnis pengangkutan batu bara, PT KA akan menambah 144 unit lokomotif, yang 44 lokomotif di antaranya diperuntukkan bagi pengangkutan komoditas itu di Sumsel. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 100 unit lokomotif akan dipergunakan untuk menambah kebutuhan di Pulau Jawa.

Saat ini proses penambahan lokomotif tersebut telah sampai pada tahap tender dengan nominal investasi sekitar Rp4 triliun.

“Karakteristik kereta barang itu berbeda dengan kereta penumpang yang lebih fokus pada pelayanan. Kalau angkutan barang itu sisi pelayanannya lebih sedikit dan lebih banyak aspek teknisnya,” katanya. Dia mencontohkan kereta angkutan batu bara itu panjangnya bisa mencapai 1,5 meter dengan 60 rangkaian gerbong. 

Selain untuk memperkuat bisnis pengangkutan batu bara, perusahaan pelat merah itu juga berencana fokus pada pengangkutan kontainer di Jawa.

“Saat ini hampir 65% bisnis kami berasal dari angkutan penumpang. Dalam 5 tahun ke depan kondisinya akan berbalik, angkutan barang yang akan lebih dominan,” katanya.

Rektor ITB Akhmaloka mengatakan kerja sama di bidang pendidikan ini cukup strategis dalam pengembangan bisnis perkeretaapian di Tanah Air.

“Kerja sama ini tidak berbicara mengenai bagaimana membuat KA yang canggih, tapi [tentang] membangun sistem yang modern,” ujarnya.

ITB dan PT KA membuat enam modul pendidikan untuk SDM BUMN tersebut, a.l. teknik sipil, elektro, dan operasional. Pada tahap awal, sebanyak 180 karyawan PT KA akan mengikuti pendidikan D3 selama 3 tahun di bawah pengajaran dosen ITB. (er)

Sumber : Bisnis Indonesia, 14.03.11.

Wednesday, March 9, 2011

[KG-009/2011] Perbaikan Infra-struktur Angkutan Barang

Guna memperlancar arus distribusi barang, khususnya angkutan batu bara dalam waktu dekat, pihak pengelola Stasiun Kertapati (KPT), Palembang dan Stasiun Suka Cinta (SCT), Lahat yang dinaungi oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI) bekerjasama dengan salah satu produsen batu bara, bertekad memperbaiki dan menyempurnakan fasilitas infra-struktur.



Pihak transporter, dalam hal ini afiliasi KAI yakni PT. Kereta Api Logistik (KALOG). bertindak sebagai mediator dan supervisi semua kegiatan dibawah ini. Kerjasama tri-partite ini diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian Sumatera Selatan, selain Lampung dan sekitarnya.



Perbaikan infra-struktur merupakan salah satu pra-syarat keberhasilan pendistribusian produk hingga tujuan akhir. Karena itu, perluasan lahan stockpile di dermaga KPT, konstruksi dermaga KPT dan pengecoran Container Yard (CY) menjadi prioritas utama agar alat-alat berat yang siap bekerja, bisa dioptimalkan.




Langkah perbaikan mencakup penanaman gelam (cerucuk), pelapisan tanah dan batu secara bertahap hingga sesi perkerasan dan tahap pengecoran CY, agar produktifitas dan efisiensi dapat diraih. Tanpa dukungan sarana dan prasarana yang memadai, sulit rasanya aktifitas muat bongkar bisa berjalan mulus.



Waktu perbaikan dimulai sejak tanggal 23 Februari hingga 10 Maret 2011. Aktifitas pemuatan dan pembongkaran batu bara diharapkan bisa kembali normal setelah tanggal 10 Maret, dimana sehari sebelumnya akan dilaksanakan simulasi atau trial-loading






Tak ada gading yang tak retak, artinya setiap upaya senantiasa memiliki potensi ketidaksempurnaan, Tetap berkarya dan sukses !



Sumber : KALOG / Foto : RAM.

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...