Tuesday, January 18, 2011

[KG-006/2011] Dokumentasi Pemuatan Perdana Batu Bara Di Sumsel

Berikut ini dokumentasi foto - rangkaian kegiatan perdana PT. Kereta Api Logistik (KALOG) dalam menangani muatan batu bara yang dikirim dari pedalaman Suka Cinta, hingga dermaga Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan.

Foto diabadikan saat pemuatan perdana, tepatnya tanggal 08-01-2011 di areal stasiun Suka Cinta, Lahat. Syukur Alhamdulillah semuanya berjalan lancar - berkat ridlo Allah SWT dan kerjasama tim yang baik. Selamat menatap. Jingo jingo bae ya.


                             Awal proses pemuatan dari stockpile ke kontainer kosong ...





Pasukan alat berat seperti derek (crane), reach stacker dan heel loader (gambar) ikut berperan-serta melakukan aktifitas pemuatan. 






Kereta datar (PPCW) yang digunakan sebagai moda angkutan batu bara, dengan
latar belakang stockpile.













Proses pemuatan kontainer isi kosong (MTY) dengan menggunakan Crane darat.










Manuver Reach Stacker yang dioperasikan kru KA LOG Sumatera Selatan.







                 Penempatan kontainer secara benar dan proporsional, wajib hukumnya.




     Proses "check & recheck" menjadi prioritas untuk mendukung faktor keselamatan.


      Pemuatan kontainer FULL di rangkaian PPCW terakhir sebelum pemberangkatan.



            Sebagian wajah tim sukses proyek batu bara Sumatera Selatan (SS), gabungan staf  
                                                    PT KAI dan PT KA Logistik. Bravo !

Sumber : KALOG SS / Foto : RAM.

Thursday, January 13, 2011

[KG-005/2011] Pengiriman Perdana Batu Bara Lahat Via SCT - Liputan Khusus

Setelah sempat tertunda beberapa kali terkait persiapan infra-struktur yang cukup rumit, hari Sabtu (08/01/2011) akhirnya pemuatan pertama batu bara dari stasiun Suka Cinta (SCT) ke stasiun Kertapati (KPT) maujud dengan hasil yang cukup memuaskan dan lancar.

Satu rangkaian kereta api (KA) khusus angkutan batu bara dengan menggunakan moda kontainer, berangkat dari SCT jam 20.45 dan tiba keesokan harinya di KPT, untuk selanjutnya diteruskan ke dermaga, sesuai permintaan.

Uji-coba angkutan ini menandai babak baru pengangkutan batu bara dengan moda kontainer yang didisain khusus supaya bisa menampung beban berat bersih rata-rata 20 ton – diluar berat kontainer kosong.



Jumlah PPCW atau gerbong datar (GD) yang digunakan berjumlah 16 unit, setiap PPCW diisi 2 unit kontainer 20 feet (2x20’). Ketentuan berat yang diberlakukan (diijinkan) PT. Kereta Api Indonesia (KAI) untuk setiap gerbong tidak boleh melebihi berat 50 ton total termasuk berat kontainer.

Alasan utamanya karena mengacu ke faktor keselamatan (safety). Seperti diketahui, angkutan batu bara di wilayah Sumatera Selatan sangat dominan beberapa tahun belakangan dan menurut info dari "Lahat Pos” edisi Rabu (12/01), produksi batu bara Lahat mencapai 5,3 juta ton per tahun.

SCT merupakan stasiun acuan penghubung atau semacam hub-port di industri pelayaran global. Lokasi SCT hanya 10-15 kilometer dari kota Lahat dan bisa ditempuh dengan jalan darat menggunakan mobil atau motor sekitar 15 menit saja.

Stasiun kecil ini hari-hari sebelumnya hany beroperasi normal mulai pukul 08.00 hingga 17.00 namun semenjak dioperasikannya KA angkutan batu bara ini, praktis akan buka selama 24 jam dan dukungan penuh siap diberikan oleh semua pihak terkait.

Kedepannya, akan lebih dioptimalkan pemanfaatan jalur KA untuk pengiriman batu bara, terutama oleh pihak swasta yang mencari alternatif angkutan selain menggunakan truk atau dump-truck. Seberapa sukseskah, harus dibuktikan dengan kerja keras dan kerja tim.

Bertindak selaku transporter, PT. Kereta Api Logistik (KALOG) yang memulai debutnya di ujung selatan Pulau Sumatera mulai tahun ini namun rintisannya telah dimulai sejak tahun 2010 lalu. 

Untuk menangani proyek angkutan batu bara ini, KALOG menyiapkan sejumlah alat berat semisal Reach Stacker (R/S), Wheel Loader (W/L), Crane serta Excavator dan sumber daya manusia (SDM) berpengalaman untuk mensukseskan proyek ini.

Selamat dan sukses untuk KAI maupun KALOG – afiliasi KAI yang ditunjuk menangani pengiriman batu bara dari kota Lahat. Dampaknya ? Selain bisa mengurangi tingkat kemacetan di jalan darat, juga untuk mendorong volume ekspor dalam beberapa tahun ke depan.

Congrats ya.

Sumber : KALOG SS / Foto : RAM.

Monday, January 10, 2011

[KU-004/2011] Tren Harga Batu Bara Masih Naik

JAKARTA: Harga batu bara diperkirakan cenderung masih naik menyusul terganggunya pasokan komoditas itu karena banjir besar yang melanda Australia, eksportir batu bara terbesar di dunia.

Supriatna Suhala, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), memperkirakan harga rata-rata komoditas tersebut akan bergerak di kisaran US$110-US$120 per ton pada tahun ini, naik dari harga rata-rata batu bara dunia 2010 di kisaran US$80 per ton.

Dia mengatakan banjir telah merendam tambang batu bara berserta perlatannya di negara bagian Queesland. Oleh karena itu, katanya, setidaknya dalam dua pekan ke depan Australia akan kesulitan melakukan pemulihan produksinya.

"Akibatnya pengiriman [dari Australia] jadi mundur. Untuk mengganti keterlambatan pengiriman itu, orang mencari ke pasar spot sehingga menyebabkan harga spot batu bara semakin tinggi," katanya kepada Bisnis, hari ini.

Dia mengatakan sejak 3 bulan terakhir, harga spot batu bara terus menunjukkan kecenderungan naik. Pada Oktober 2010, lanjutnya, harga komoditas tersebut bergerak di kisaran US$90 per ton kemudian naik hingga ke kisaran US$110 per ton pada bulan ini.

Di sisi lain, dia melanjutkan permintaan global justru mengalami kenaikan seiring dengan musim dingin luar biasa serta perbaikan dan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara. 

Dia menyebutkan hampir semua negara berkembang meningkatkan impor batu baranya pada tahun ini, antara lain dua negara Asia yang mengalami pertumbuhan tinggi, yaitu China dan India, termasuk negara-negara Asean seperti Malaysia, Filiphina, dan Singapura, juga Srilangka, Bangladesh, dan Pakistan. (esu)

Sumber : Bisnis Indonesia, 10.01.11.

Tuesday, January 4, 2011

[KU-003/2011] 2010, Tahun Komoditas

Sepanjang tahun ini sektor komoditas menemukan momentum bagus. Berkali-kali sejumlah komoditas mencatat pergerakan harga yang fantastis, menembus rekor psikologisnya. Emas misalnya, membukukan rekor tertingginya di tahun ini, dimana melambung tinggi lebih dari US$300 hingga menembus level psikologis US$1.400 per ounce.

Meski sempat terjadi beberapa kali koreksi di pertengahan tahun, namun sejak awa hingga penghujung tahun, grafik logam mulia ini terus menanjak tajam. Jika dirunut sejak 5 tahun terakhir, yakni sejak awal 2006, emas telah naik sekitar US$900. Fantastis.

Kalangan analis dan ekonom menilai pencapaian 2010 masih tak seberapa, karena diperkirakan harga komoditas masih akan terus naik pada tahun 2011.

Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan harga komoditas terus merangkak naik seiring derasnya aliran masuk dana asing (capital inflow) ke negara-negara berkembang akibat aksi kebijakan moneter sejumlah negara maju untuk mengatasi krisis ekonomi di negaranya.

Rendahnya suku bunga global memicu aliran dana ke pasar saham dan pasar surat utang baik surat utang negara (SUN) maupun obligasi korporasi negara berkembang. 

Namun dengan semakin dipertanyakannya aset kertas saat ini, maka aliran dana tersebut beralih ke pasar komoditas yang dipandang sebagai instrumen investasi menarik. "Saya melihat kenaikan harga komoditas pada tahun depan dapat lebih tajam dari penguatan rupiah," ujarnya.

Dia memperkirakan harga emas dapat mencapai level US$1.450 per ounce pada akhir 2011. Bahkan, menurut Kepala Departemen Riset PT Askap Futures Wahyu Tribowo Laksono, harga emas dapat menembus US$1.500-US$1.600 per ounce, setelah sempat sedikit terkoreksi ke level US$1.300-US$1.350 per ounce pada akhir tahun ini.

"Bukan tidak mungkin harga emas dapat terus naik hingga menyentuh kisaran US$1.700 per ounce pada tahun depan," katanya.

Jika dirata-ratakan maka harga rerata emas tahun ini mencapai US$1.226,51 per ounce, tumbuh 25,92% atau US$252,49 dari harga rerata pada tahun lalu sebesar US$974,02 per ounce.

Emas membuka perdagangan 2010 di harga US$1.0973,32 per ounce (1 Januari). Dalam perjalanannya, komoditas itu sempat terkoreksi ke posisi terendah pada tahun ini di level US$1.062,85 per ounce pada 8 Februari, sebelum kemudian menanjak lagi hingga mencapai US$1.256,80 per ounce pada 18 Juni 2010.

Logam dengan catatan sejarah terpanjang di dunia itu terkoreksi hingga menyentuh US$1.161,60 per ounce sebelum kemudian rebound tidak terkendali hingga ke level US$1.423,75 per ounce pada 6 Desember dan US$1.411,77 per ounce ketika pembukaan perdagangan pada 30 Desember 2010.

Selain itu kenaikan harga emas hingga menembus level psikologis juga terjadi karena dominasi pembelian di saat berakhirnya kontrak perdagangan option emas di bursa Comex untuk penyerahan Desember ini.

Wahyu menilai krisis keuangan global terutama di negara maju, belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Bahkan saat ini terdapat 3 ancaman terhadap perekonomian dunia dengan ancaman terbesar datang dari Spanyol yang akan melakukan bailout untuk menyelamatkan perekonomiannya. 

Stimulus moneter menyebabkan jumlah uang beredar semakin banyak sehingga nilai uang semakin murah. Sebaliknya emas justru semakin mahal. "Ketika terjadi bubble, krisis semakin mengkhawatirkan, pertanyaannya adalah ke mana uang akan mengalir? Maka jawabannya adalah emas," ujarnya.

Anomali cuaca

Selain aliran dana asing, anomali cuaca di sejumlah negara produsen juga turut berandil dalam pergerakan harga komoditas. Kekhawatiran akan pengurangan pasokan akibat curah hujan tinggi di tengah membaiknya permintaan telah mendorong spekulasi yang menyebabkan kenaikan harga komoditas.

Menurut Latief Adam, Ekonom LIPI, saat ini spekulan terbagi menjadi dua kutub. 

Pertama adalah mereka yang memperkirakan pasokan komoditas dunia lebih rendah daripada permintaan. Golongan lainnya yakni spekulan yang memandang investasi di pasar modal sedang penuh resiko.

"Kedua jenis spekulan tersebut cenderung mengambil aksi serupa membeli komoditas sehingga mendorong peningkatan harga. Tentu itu membawa dampak positif bagi negara produsen seperti Indonesia," ujarnya.

Beberapa komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia adalah batu bara, minyak kelapa sawit, bijih dan kerak logam, karet serta kakao.

Meski tidak semelesat komoditas emas, grafik harga karet tetap menanjak. Setelah sempat menyentuh posisi terendah pada tahun ini di level 278 yen per kg pada 17 Mei, komoditas itu rebound hingga mencapai harga tertinggi pada tahun ini, 498 yen per kg pada 27 Desember.

Pada perdagangan kemarin, harga karet dibuka di level 495 yen per kg dan sempat menyentuh level 501 yen per kg.

Ichsan menambahkan beberapa komoditas yang dinilai berpeluang naik pada tahun depan antara lain batu bara, minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak mentah. 

Tim riset Standard Chartered Bank juga memperkirakan harga minyak mentah tumbuh 9,41% dari kisaran US$85 per barel pada kuartal IV/2010 menjadi US$93 per barel pada akhir 2011.

Harga batu bara diperkirakan naik 11,57% dari US$95 per ton pada kuartal IV/2010 menjadi US$106 per ton pada akhir 2011  dan harga CPO tumbuh 22,95% dari 3.050 ringgit Malaysia per ton pada kuartal IV/2010 menjadi 3.750 ringgit Malaysia per ton pada akhir 2011.

Sepanjang tahun ini terutama pada semester kedua, harga CPO menunjukkan tren kenaikan. 

Dibuka di level 2.685 ringgit per metrik ton pada awal Januari 2010, lalu melandai cenderung turun pada semester I, kemudian rebound dengan grafik cukup tajam. Harga CPO akhirnya mencatatkan rekornya pada 28 Desember 2010 di level 3.792 ringgit per metrik ton.

Sementara kakao, setelah tren peningkatan harga yang terjadi pada tahun lalu, harga komoditas tersebut pada tahun ini justru stabil dengan kecenderungan melandai.

Diperdagangkan di level  US$3.265 per ton pada awal Januari 2011 dan sempat menyentuh level tertinggi US$ 3.462 per ton pada 19 Januari, harga kakao justru cenderung melandai hingga berada di posisi US$3.053 ton pada pembukaan perdagangan 30 Desember 2010.

Tampaknya komoditas masih akan memperpanjang masa keemasannya di tahun depan. Tinggal Anda sendiri menentukan apakah akan memanfaatkan momentum baik tersebut untuk berinvestasi di komoditas.

Sumber : Bisnis Indonesia, 04.01.11.



Sunday, January 2, 2011

[KA-002/2011] KAI Fokus Investasi KA Barang

JAKARTA: PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengalokasikan 100% dana investasi 2011 untuk memperkuat lini bisnis kereta api (KA) barang dengan nilai investasi Rp7 triliun untuk periode 2011—2015. 

Menurut Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan, dana Rp7 triliun tersebut terdiri atas 30% dari kas internal dan 70% dari pinjaman.

Dia menambahkan investasi dilakukan melalui pembelian sejumlah lokomotif, gerbong datar tipe PPCW, kereta pengangkut batu bara tipe KKBW, serta perbaikan pra sarana untuk Sumatra Selatan.

“Investasi di Sumatra Selatan sendiri menghabiskan dana sekitar Rp1,25 triliun untuk pengembangan rel,” ujarnya kepada Bisnis seusai penandatanganan kerja sama pengadaan kereta api wisata Bali, Senin 27 Desember.

Meskipun demikian, Jonan mengatakan untuk KA penumpang tetap disediakan anggaran berupa perawatan armada dan pembenahan fasilitas stasiun pada 2011. Namun, ia mengatakan dana yang dianggarkan tidak terlalu besar, sekitar Rp200 miliar.

Direktur Komersial PT KAI Sulistyo Wimbo Hardjito menuturkan pada 2011, PT KAI mematok pertumbuhan omzet sebesar 12% atau sekitar Rp2,5 triliun untuk KA barang.

Ia menambahkan secara rinci, mulai 2011 akan ada pembelian 144 lokomotif, 1.200 PPCW, 1.800 KKBW, dan investasi Rp1,25 triliun pengembangan jalur KA barang di Sumatra Selatan. 

Wimbo mengatakan pembelian lokomotif, gerbong barang PPCW, dan gerbong barang KKBW tersebut akan datang secara bertahap mulai 2011, dengan rincian 100 lokomotif untuk Pulau Jawa dan 44 lokomotif untuk Pulau Sumatra.

Adapun, pembangunan jalur KA di Sumatra Selatan akan dianggarkan Rp250 miliar per tahun untuk 5 tahun.

“Potensi pasar untuk KA barang masih sangat luas, tapi selama ini kurang optimal digarap oleh PT KAI,” tegas Wimbo.

Dia menambahkan selama ini KA barang baru menyumbang omzet sebesar 40% terhadap seluruh total pendapatan PT KAI, sementara 60% omzet PT KAI diisi dari sektor KA penumpang.

PT KAI, katanya, ingin mengubah komposisi tersebut menjadi 60% dari sektor barang, sedangkan 40% disumbangkan oleh sektor penumpang.

Kurang berpihak

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan menyambut baik rencana PT KAI yang akan menginvestasikan 100% dana investasinya untuk KA barang.

Menurut dia, rencana tersebut cukup realistis karena infrastruktur untuk KA barang cukup mengimbangi penambahan armada KA barang.

“Justru bagus, karena angkutan barang lebih menguntungkan dibandingkan dengan angkutan penumpang dan memang perlu dilakukan cross subsidi disitu,” ujarnya.

Namun demikian, Tundjung menghimbau pada PT KAI agar tidak menelantarkan kenyamanan penumpang KA. “Tak masalah jika PT KAI ingin fokus pada KA barang, selama penumpang tetap diakomodir secara baik.”

Tundjung menjelaskan saat ini kebijakan pemerintah—dalam hal ini Kementerian Keuangan—dinilai masih kurang berpihak pada angkutan berbasis rel atau kereta api.

Untuk tahun anggaran 2011 saja, Ditjen Perkeretaapian hanya mendapat alokasi dana sebesar Rp4,1 triliun, padahal kebutuhannya mencapai Rp9 triliun.

“Anggaran untuk Bina Marga itu mencapai Rp26 triliun, sementara instansi saya hanya Rp4,1 triliun, dan itu terjadi hampir setiap tahun,” ujarnya.

Menurut Tundjung, jika pemerintah serius ingin mengalihkan angkutan barang berbasis jalan raya ke angkutan berbasis rel, perlu difokuskan kebijakan anggaran kepada kereta api. (sut)

Sumber : Bisnis Indonesia, 27.12.10.


Saturday, January 1, 2011

[KU-001/2011] Sumsel, Palembang & Kertapati

Ingat Palembang, mayoritas penduduk negeri ini akan langsung ingat makanan khas ibukota Sumatera Selatan ini, empek-empek, tekwan, model hingga kapa selam. Di pulau Sumatera sendiri, Palembang merupakan kota terbesar ke-2 setelah Medan (ibukota Sumatera Utara).


Kota Palembang memiliki luas wilayah 102,47 kilometer persegi, lokasi koordinat di : 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT dan jumlah penduduknya berdasarkan Sensus Penduduk (SP) tahun 2010 : 1.451.059. Situs resminya bisa di-klik di : www.palembang.go.id.


Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya, sebelum kemudian berpindah ke Jambi. Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang (bagiab barat kota Palembang), menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya.


Prasasti Kedukan Bukit itu berbunyi sebagai berikut:
(1) Swasti cri cakawarsatita 605 ekadaci cu (2) klapaksa wulan waicakha dapunta hiyang nayik di (3) samwau manalap siddhayatra disaptami cuklapaksa (4) wulan jyesta dapunta hiyang marlapas dari Minanga (5) Tamvan mamawa yam wala dualaksa danan koca (6) duaratus cara di samwau danan jalan sariwu (7) tluratus sapulu dua wannakna datam di Mukha Upang (8) Sukhacitta di pancami cuklapaksa wulan (9) laghu mudita datam marwuat wanua (10) Criwijava siddhayatra subhiksa.
[Referensi : Bacaan Prof. Poerbacaraka, G. Coedes, Prof. Dr. Ph.S. Van Ronkel Dr. Buchari, Prof. Slametmulyana]

Tanggal yang tercantum adalah 16 Juni 682 Masehi dan hingga kini dijadikan hari jadi kota Palembang. Kota Palembang memiliki beragam akses masuk, via udara menggunakan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin 2 (SMB 2), via perairan ada Sungai Musi, Ogan dan Komering dengan perahu ketek.


Jalur jalan darat ada angkutan kota, bus dan Trans Musi yang kini terus dirapihkan dan dosialisasikan guna ,mengurangi kemacetan lalu lintas. Sedangkan untuk jalur Kertapati – Indralaya baru saja dioperasikan kereta komuter.


Palembang juga memiliki tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan Pelabuhan Tanjung Api Api. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibangun pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) yang melayani pengangkutan penumpang dan barang masuk serta keluar Sumatera Selatan.


Kota Palembang memiliki salah satu stasiun kereta api yang terbesar, yakni Stasiun Kertapati. Dari sinilah arus penumpang masuk dan keluar ibukota Sumatera Selatan dan menyebar ke kota-kota kecil lainnya seperti, Lahat, Lubuk Linggau dan seterusnya.


Selain penumpang, stasiun Kertapati (KPT) kedepannya akan semakin diramaikan oleh hilir mudik kereta angkutan barang untuk angkutan bubur kertas (pulp), minyak, semen hingga batu bara (coal) – yang belakangan semakin diminati investor karena jumlah cadangannya yang luar biasa besar.


Stasiun Palembang Kertapati (begitu nama lengkapnya), adalah stasiun kereta api yang terletak di kota Palembang dan berada diatas pertemuan Sungai Ogan dan Sungai Musi. Pemerintah mencanangkan untuk memberdayakan stasiun ini menjadi salah satu gerbang komoditi potensil di tahun-tahun mendatang.


Kota Palembang yang dijuluki “Venice of the East” karena potensi wisata airnya, akan lebih berkembang dimasa mendatang apabila obyek wisata tadi dikelola lebih profesional sehingga benar-benar bisa mengoptimalkan kelebihan Sungai Musi dan jembatan Ampera yang sudah melegenda.


Liputan selanjutnya akan membahas sedikit banyak tentang sejarah stasiun Kertapati. Tak kenal maka tak sayang. Ada puisi singkat: “Jalan-jalan ke Kertapati, jangan lupa membeli model. Kalaulah datang dengan senyum simpati, niscaya disambut ‘bak foto model”,


Salam.. 01012011 (data dan informasi, diolah dari berbagai sumber).

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...